LAPORAN
OBSERVASI PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA
di MAN 3 CIREBON
(Tugas
Matakuliah Pengelolaan Laboratorium)
Disusun oleh kelompok 2:
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan format dan
bahasa sederhana namun penuh manfaat, laporan ini berjudul “Observasi Pengelolaan Laboratorium IPA di MAN
3 CIREBON” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium.
Dengan diberlakukannya
Kurikulum 2013, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan
ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan
menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar
di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam yang menuntut
adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya.
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan bagi siswa. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi
laboratorium sekolah perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar
mengajar.
Penulis menyadari akan
keterbatasan kemampuan penulis dalam menyusun laporan ini. Penulis sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaaan baik dalam materi maupun cara penyajian penulisannya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan dan
kesempurnaan laporan ini. Semoga informasi yang terdapat dalam laporan ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Cirebon,
18 April 2014
Penulis
I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan
Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai
lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk
keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar
sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu fasilitas
dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah
Laboratorium. Diharapkan
laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan
operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam tempat kerjanya
kelak.
Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis
peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang
proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan
diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan
tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.
Laboratorium merupakan
sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi
siswa. Untuk meningkatkan
efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium
tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola
secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, untuk
mengetahui apakah laboratorium di MAN 3 CIREBON sudah sesuai dengan kriteria laboratorium
ideal, maka dilakukan observasi ini.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari obsevasi yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Apakah
laboratorium MAN 3 CIREBON digunakan secara optimal ?
2.
Apakah
kendala-kendala yang dihadapi untuk mengadakan praktikum di laboratorium MAN 3
CIREBON ?
3.
Bagaimana desain
tata ruang dan pengolahan laboratorium MAN 3 CIREBON?
4.
Bagaimana
penggunaan alat dan bahan praktikum Fisika
di laboratorium MAN 3 CIREBON?
5.
Bagaimana
pemeliharaan dan perbaikan alat praktikum Fisika di laboratorium MAN 3 CIREBON?
6.
Apakah kondisi laboratorium
MAN 3 CIREBON sudah sesuai dengan kriteria laboratorium ideal ?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dilakukannya observasi di MAN 3 CIREBON adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
ke optimalan penggunaan laboratorium IPA di laboratorium MAN 3 CIREBON.
2.
Untuk mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi untuk mengadakan praktikum di laboratorium IPA MAN
3 CIREBON.
3.
Untuk mengetahui
desain , tata ruang dan pengelolahan laboratorium IPA MAN 3 CIREBON.
4.
Untuk mengetahui
bagaimana penggunaan alat/bahan praktikum Fisika di laboratorium IPA MAN 3 CIREBON.
5.
Untuk mengetahui
bagaimana pemeliharaan dan perbaikan alat praktikum di laboratorium IPA MAN 3
CIREBON.
6.
Untuk mengetahui
kondisi laboratorium IPA MAN 3 CIREBON sudah sesuai dengan kriteria
laboratorium ideal.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penanganan dan
Penataan Laboratorium atau yang lebih
umum dikenal dengan manajemen laboratorium (Laboratory
Management) adalah usaha untuk mengelola semua perangkat Laboratorium.
Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa
alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu
dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen
Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemen lab
yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan
fasilitas .yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik
pula.
III. DASAR TEORI
Pengelolaan
laboratorium adalah kegiatan menggerakkan sekelompok orang, keuangan,
peralatan, fasilitas, dan atau segala fisik objek lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang diharapkan secara
optimal. Pengelolaan laboratorium secara umum meliputi aspek:
1. Perencanaan
yaitu proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis, tentang kegiatan yang
harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
2. Penataan
alat dan bahan yaitu proses pengaturan
alat dan bahan dilaboratorium agar tertata dengan baik.
3. Pengadministrasian
laboratorium yaitu proses pencatatan fasilitas dan aktifitas laboratorium.
Dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium
dapat terorganisir dengan sistematis.
4. Pengamanan,
perawatan, dan pengawasan.
(Rumbinah, 2008)
Pengadministrasian
merupakan suatu proses pedokumentasian seluruh
sarana dan prasaran serta
aktivitas laboratorium. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan,
pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai
pengadministrasian sarana dan prasarana.
Pengadministrasian sarana dan prasarana laboratorium bertujuan:
• Mencegah kehilangan / penyalahgunaan
• Memudahkan
operasional dan pemeliharaan
• Mencegah duplikasi /overlapping permintaan alat
•
Memudahkan pengecekan
Laboratorium di sekolah terdiri atas beberapa
jenis dengan karakteristik yang berbeda, namun dari sudut pandang
pengadministrasian memiliki pola dan aspek yang serupa. Untuk keperluan administrasi diperlukan
beberapa format yang terdiri atas:
Format A
: Data ruangan laboratorium
Format B1 : Kartu barang
Format B2 : Daftar barang
Format B3 : Daftar penerimaan/pengeluaran barang
Format B4 : Daftar usulan/permintaan barang
Format C1 : Kartu alatFormat C2 : Daftar alat
Format C3 : Daftar penerimaan/pengeluaran alat
Format C4 : Daftar usulan/permintaan alat
Format D1 : Kartu zat
Format D2 : Daftar zat
Format D3 : Daftar penerimaan/pengeluaran zat
Format D4 : Daftar usulan/permintaan zat
Teknik
administrasi laboratorium sering kali dilakukan secara manual, namun akan lebih
mudah apabila menggunakan bantuan komputer.
1. Pengadministrasian Ruangan Laboratorium
Setiap
laboratorium harus memiliki denah yang menggambarkan keadaan macam ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air dan
jaringan gas.Ruangan-ruangan tersebut harus
tercatat namanya, ukuran, dan kapasitas dalam Format A.
2.
Pengadministrasian Fasilitas Umum Laboratorium
Fasilitas
umum laboratorium yang dimaksud adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan
laboratorium. Barang-barang yang termasuk ke dalam kategori ini seperti:
o Alat pemadam kebakaran
o Perlengkapan P3K
o Mebeler
o Blower
o Instalasi air
o Instalasi listrik
o Instalasi gas, dll.
Untuk mengadministrasikan fasilitas umum
laboratorium digunakan 4 macam format, yaitu:
Format B1, B2, B3, dan B4.
Format B1
disebut kartu barang.
Kartu ini digunakan di gudang maupun
disetiap lab. Oleh karena itu sebaiknya untuk setiap barang sejenis nomor kartu
di gudang harus sama dengan nomor kartu di setiap lab, dan kartu ini hanya
digunakan untuk satu macam barang. Pada bagian atas kartu barang tertera abjad
dari A sampai Z, untuk memberi nama awal dari suatu barang. barometer dan
blower, kedua barang tersebut berawalan huruf B, karena secara urutan alfabetis urutan kata
barometer (Ba) lebih dahulu dari kata Blower (Bl), maka nomor kartu untuk barometer harus lebih rendah dari nomor kartu
blower, misalnya barometer nomor 1 dan blower nomor 2.
Informasi lain yang harus diisi pada kartu barang adalah nama barang, golongan,
nama induk barang, lokasi
penyimpanan, spesifikasi (merek,
ukuran, pabrik, kode barang), mutasi barang, riwayat barang.
Golongan
barang dimaksudkan apakah barang tersebut barang perkakas, barang optik,
barang elektronik, dsb. Kode barang
biasanya sudah diberikan pabrik/katalog. Nomor induk adalah nomor pada buku
induk/daftar barang. Pada kolom mutasi,
jika barang diterima, hendaknya pada kolom keterangan diisikan sumber
dana dan tahun pengadaan, sedangkan apabila barang tersebut dipindahkan pada kolom keterangan dituliskan tempat
terakhir yang dituju. Di bagian
setelahnya kartu barang memuat informasi tentang riwayat barang, yaitu
keterangan tentang pelaksanaan
pemeliharaan atau perbaikan dari barang tersebut.
Format B2
disebut daftar barang atau buku induk.
Daftar barang merupakan
rekapitulasi dari B1 (kartu
barang). Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengisian atau pendistribusian
daftar barang adalah nomor urut, nomor induk, kode barang, spesifikasi, dan
jumlah barang yang diisikan dalam format
B2 (daftar barang). Jangan sekali-kali menghilangkan nama barang
pada B2 sekalipun jumlah persediaan yang tercantum pada B1 tidak ada, karena
akan menyulitkan pelacakan barang tersebut pada masa mendatang.
Fomat B3
disebut daftar penerima/pengeluaran barang.
Format B3 bagi teknisi yang bekerja di lab berfungsi sebagai alat penerimaan dari
gudang atau pengeluaran pada lab lain.
Format B4 disebut juga format usulan barang.
Usulan barang dapat
berupa perbaikan/rehabilitasi atau
pengadaan baru. Mekanisme kerja pengusulan barang dilakukan oleh
penanggung jawab lab berdasarkan kebutuhan yang diajukan oleh para
guru pembimbing praktikum. Alur
selanjutnya penanggung jawab lab
melaporkan kepada kepala sekolah. Dalam pengusulan, spesifikasi barang/alat/zat mempunyai fungsi
yang sangat penting, karena apabila barang yang diterima tidak
sesuai dengan pengajuan/pemesan mempunyai dasar yang kuat untuk menolak barang
tersebut. Oleh karena itu untuk
memudahkan perencanaan, setiap laboratorium minimal di gudang, atau sekolah
harus memiliki katalog barang, alat, maupun katalog bahan
4.
Pengadministrasian alat dan zat
Alat
yang dimaksudkan adalah alat-alat yang di gunakan untuk pelaksanaan praktikum.
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang baik
harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian
laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa
fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang
dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan,
ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas
khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja
guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang,
lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu
ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu
memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya.
Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan
ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses belajar
mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang
berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.
Selama ini pengelolaan
laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan
terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit
ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah
fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak
faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati,
menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang,
antara lain :
1.
Kurangnya
kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
2.
Kurangnya
pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya
bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan
laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai
mana mestinya.
3.
Terbatasnya
kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran.
4.
Belum meratanya
pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan bagi pusat
kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru (Emha,
2002).
Berdasarkan hasil
pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral dalam
Anonim (2003), Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya
sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh
berbagai faktor antara lain:
1.
Kemampuan dan
penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum
memadai.
2.
Kurang memadai
baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium.
3.
Banyak alat-alat
laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali
4.
Tidak
cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa
mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
Agar laboratorium
khususnya laboratorium IPA dapat dimanfaatkan secara optomal, maka pengelolaan
laboratorium harus menyangkut beberapa aspek sebagai berikut:
Perencanaan
Proses
pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus
dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
Penataan
Penataan
(ordering) alat / bahan adalah proses
pengaturan alat / bahan di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata
alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan
maupun kemudahan dalam pemeliharaan. Yang harus diketahui sebelum melakukan
penatan: mengenali alat dan fungsinya, mengenali sifat bahan, kualitas alat
termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan, nilai/harga alat, kualitas
alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk dan ukuran
alat serta bobot/berat alat.
Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh
diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya
dipisah. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan
percobaannya. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan
tersendiri ditempat khusus.
Pengadministrasian
Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah
suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas
laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan
aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Dalam kaitannya dengan
pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut
mengenai pengadministrasian sarana dan prasarana. Pengadministrasian
sarana dan prasarana laboratorium bertujuan: mencegah kehilangan /
penyalahgunaan, memudahkan
operasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi /overlapping
permintaan alat serta memudahkan pengecekan.
Pengamanan,Perawatan Dan Pengawasan
Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan
personalia untuk menjalankannya. Untuk memenuhi aspek ini, biasanya
laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil yaitu: kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab teknis laboratorium, koordinator
laboratorium, dan laboran.
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus
mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat
laboratorium ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi
manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu
tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata
ruang (lab-lay-out) sampai dengan
semua perangkat - perangkat penunjang lainnya.
Tenaga yang bertanggung
jawab secara langsung dalam pengelolaan laboratorium IPA adalah :
1.Kepala Sekolah
2.Kepala lab/koordinator lab
3.Pengelola lab (semua guru IPA dan
laboran)
Deskripsi tugas kepala
sekolah:
1.Memberi tugas kepala
laboratorium/koordinator laboratorium untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium.
2.Memberikan bimbingan, pengarahan,
monitoring, dan evaluasi kepada tenaga-tenaga yang bertugas di laboratorium.
3.Memberikan motivasi kepada guru-guru
IPA untuk memanfaatkan sarana laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar IPA.
4.Menyediakan dana untuk keperluan
operasional laboratorium IPA.
Deskripsi tugas
kepala/coordinator laboratorium:
1.Bertanggung jawab penuh atas
kelengkapan administrasi laboratorium IPA.
2.Bertanggung jawab atas kelancaran
penggunaan laboratorium IPA.
3.Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang
pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Deskripsi tugas
pengelola laboratorium (Guru dan
laboran)
Bagi sekolah yang tidak memiliki tenaga
laboran maka pekerjaan ini harus dikerjakan oleh guru:
1.Mengerjakan administrasi laboratorium.
2.Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan
yang digunakan dalam KBM IPA.
3.Bertanggung jawab atas kebersihan
ruangan dan alat laboratorium.
4.Memperbaiki alat-alat yang rusak atau
tidak berfungsi.
5.Membuat LKS.
Tata
letak laboratorium
Bangunan laboratorium
tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan
sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi
bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi pembangunan
laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan
lain, dimaksudkan untuk menghindari penyebaran
gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan dengan lokasi
sumber air. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan
mempermudah tindakan lainnya.
Ruangan laboratorium
untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama, dan ruang-ruang
pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa
melakukan praktikum. Ruangan pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan
ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan
bahan-bahan yang dipakai dalam praktikum. Ruang penyimpanan digunakan untuk
menyimpan bahan-bahan persediaan
(termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaanya tidak setiap
saat. Selain ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki
ruanagan gelap, ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan
kimia dan ruangan administrasi/staf.
Penyimpanan
alat-alat di dalam gedung tidak boleh
disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat gela stidak
boleh disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam. Ukuran ruang utama
lebih besar dari pada ukuran ruangan persiapan. Contohnya apabila luas lantai
100 m2, 70-80 m2 digunakan sebagai ruang utama praktikum.
Suatu laboratorium yang perlu diingat adalah bahwa ruang-ruang penunjang
laboratorium tersebut tidak mutlak harus ada atau tempat serta
fasilitas-fasilitas lainnya. Supaya cahaya matahari langsung tidak masuk secara
langsung ke dalam ruangan laboratorium dan untuk mencegah masuknya air hujan,
maka disekelilingnya laboratorium hendaknya diberi selokan yang luas lebih
kurang 20% dari luas seluruh laboratorium. (Putu Nyeneng,2010)
Dalam pengelolaan laboratorium meliputi
beberapa aspek yaitu sebagai berikut:
1.Perencanaan
2.Penataan
3.Pengadministrasian
4.Pengamanan,
perawatan, dan pengawasan.
Pada dasarnya
pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengguna maupun
pengelola. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran
dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan
kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium
selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan upaya menjaga
keselamatan kerja mencakup usaha untuk mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penanganannya bila terjadi
kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan
keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya,
dan mengikuti peraturan.
Penataan dan penyimpanan alat dan bahan didasarkan
pada:
1. Keadaan
laboratorim yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat dan bahan.
2. Kepentingan
pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan digapai, keamanan dalam
penyimpanan dan pengambilannya.
Keadaan alat dan bahan
berdasarkan keadaannya:
Alat dapat dikelompokkan atas jenis
alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan, atau
jenis percobaan.
Bahan atau zat tersebut dapat
dikelompokkan pada jenis bahan (fasa,wujud zat,sifat asam basa dari zat),
seberapa bahaya bahan tersebut, dan seberapa sering bahan tersebut digunakan.
Langkah-langkah penyimpanan:
1.Bersihkan ruang dan penyimpanan alat
dan bahan.
2.Periksa data ulang alat dan bahan yang
ada.
3.Kelompokkan alat dan bahan yang ada
berdasarkan pada keadaan alat dan bahan.
4.Penyimpanan
dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas laboratorium, keadaan
alat dan bahan.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan saat penyimpanan alat yaitu:
1.Bahan dasar pembuatan alat.
2.Bobot alat.
3.Kepekaan alat terhadap lingkungan.
4.Pengaruh alat yang lain.
5.Kepekaan perangkat alat dalam suatu
set.
Pengadministrasian alat
dan bahan berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan, dan
pertanggungjawaban, meliputi pengadministrasian alat dan laboratorium yang
perlu dicatat dalam pengadministrasian alat/bahan adalah nama, jumlah, ukuran,
merk dan tempat penyimpanan, nomor kode/katalognya.
Perangkat
pengadministrasian alat dan bahan:
1) Buku
inventaris.
2) Kartu
stock.
3) Bendelan
format permintaan/peminjaman.
4) Kartu/buku
daftar alat/bahan yang rusak.
5) Kartu
reparasi.
Perangkat
pengadministrasian laboratorium meliputi:
1. Jadwal
kegiatan laboratorium.
2. Program
kerja laboratorium.
3. Daftar
alat atau bahan sesuai Lembar Kerja Siswa (LKS).
4. Buku
catatan harian kegiatan laboratorium.
5. Daftar
usulan pengadaan alat atau bahan laboratorium.
Perolehan alat atau
bahan yaitu dengan cara dibeli sendiri atau instasi atau kiriman atau droping
dari pemerintah, pemanfaatan alat/bahan bekas misalnya untuk electrode karbon
atau seng dapat diambil dari bekas batu baterai atau mendaur ulang bahan bakar.
Penghematan pemakaian
alat atau bahan yaitu misalnya dengan menggunakan sedikit mungkin zat, misalnya
percobaan viskositas untuk volume yang sekecil mungkin (1L jangan 5 L).
Penggunaan alat atau bahan sesuai keperluan, contoh menggunakan alat ukur
listrik (jangan lebih dari 2). Untuk melengkapi atau mengganti alat dan bahan
yang rusak, hilang, atau habis dipakai diperlukan pengadaan. Sebelum pengusulan
pengadaan alat dan bahan dipikirkan hal-hal berukut:
1.Percobaan apa yang dilakukan.
2.Alat dan bahan apa yang akan dibeli
(dengan spesifikasi yang jelas).
3.Apakah dana tersedia.
4.Prosedur pembelian.
5.Pelaksanaan pembelian.
Prosedur pengadaan alat
dan bahan biasanya dimulai dengan
penyusunan daftar alat dan bahan yang akan dibeli. Daftar pengususlan
diperoleh dari usulan masing-masing guru IPA yang dikoordinasikan oleh penanggung
jawab laboratorium. Daftar alat dan bahan yang akan dibeli dibuat berdasarkan
program semester/ program kegiatan laboratorium atau berdasarkan analisis LKS.
Daftar alat dan bahan yang akan dibeli harus dilengkapi dengan spesifikasi alat
dan bahan, kemudian alat dan bahan disusun berdasarkan prioritas, artinya
tentukan alat dan bahan yang terlebih dahulu yang akan digunakan. Daftar alat
yang akan dibeli dipisahkan dari daftar bahan, daftar ini diserahkan oleh penanggung jawab laboratorium kepada kepala sekolah.
Nilai atau harga alat ukur laboratorium harus diketahui oleh pengelola
labortorium. Setidaknya dapat menilai mana alat yang mahal dan mana alat yang
lebih murah. Alat yang mahal harus disimpan pada tempat yang lebih aman atau
pada ruangan/lemari yang terkunci. Sementara alat yang tidak begitu mahal dapat
disimpan pada rak atau tempat terbuka.
IV. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ilmiah faktor metodologi memegang peranan
penting guna mendapatkan data yang obyektif, valid dan selanjutnya digunakan
untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Pengertian Metode adalah
cara yang telah teratur dan telah berfikir secara baik-baik yang digunakan
untuk mencapai tujuan (W.J.S Poerwodarminto 1987:649).
Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan
ketika mencapai suatu tujuan dengan menggunkan tehnik tertentu untuk memperoleh
suatu keberhasilan dalam penelitian maka harus dilaksanakan dengan menggunkan
metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan fakta–fakta
yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu secara ilmiah.
Dalam metodelogi telah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan
penelitian mempunyai kebebasan untuk memiliki metode guna memperoleh suatu
data. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh sutrisno Hadi, Yaitu: “Baik
buruknya suatu research sebagian tergantung dari pengumpulan data research
ilmiah bermaksud memperoleh bahan–bahan yang relevan, aktual dan variabel, maka
untuk memperoleh data seperti itu pekerjaan research menggunakan tehnik – tehnik,
prosedur, alat–alat serta kegiatan yang diandilkan.
Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan
dalam rangka mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat
menyusun laporan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam
penelitian ini penulis menetapkan langkah–langkah sebagai berikut :
A.
Setting Observasi
1. Waktu Observasi
Penelitian observasi di laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon telah dilaksanakan
pada bulan April tanggal 3, 4, 7 dan 11. Pukul 10.00 wib s/d 13.30 wib.
2.
Tempat Observasi
Observasi
Pengelolaan laboratorium ini dilaksanakan di Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH
Cirebon yang beralamat di : Jl. Evakuasi Cirebon.
B.
Subyek Observasi
Subyek observasi ini
adalah pengelola Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon dan siswa kelas VII.
Hal- hal yang akan menjadi titik perhatian adalah kelengkapan alat dan bahan
laboratorium, kelengkapan administrasi laboratorium, tata kelola laboratorim,
kepengurusan laboratorium, kegiatan pengelolaan perawatan dan perbaikan, dan
pelaksanaan seluruh kegiatan laboratorium.
C.
Sumber Data
Berkaitan
dengan subyek observasinya adalah Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon,
sumber datanya ialah kodisi laboratorium, kelengkapan alat dan bahan
laboratorium, serta kegiatan
Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon.
D.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan
pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu
penelitian dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung, kemudian
mencatat keadaan dan kejadian yang
terjadi pada keadaan sebenarnya.
Observasi dilakukan ketika laboratorium tidak sedang
digunakan. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian
pendidikan. Dalam observasi ini penelitian lebih banyak menggunakan salah satu
dari panca indranya yaitu indra
penglihatan.
Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak
diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden
dalam situasi alami. Sebaiknya observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali
informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.
2.
Alat Pengumpulan Data
Adapun
alat/ instrumen yang digunakan dalam observasi ini ialah :
a.
Lembar observasi
b.
Buku dan alat tulis
c.
Tabel Daftar Inventaris Alat dan Bahan Laboratorium
d.
Kamera digital
e.
Buku panduan praktikum
f.
Data lembar hasil pengamatan praktikum siswa kelas VII
- HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
P R O F I L
MADRASAH ALIYAH
NEGERI (MAN) 3 CIREBON
KOTA CIREBON
A. Identitas Madrasah
1. Nama Madrasah :
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Cirebon
2. Alamat Madrasah :
Jalan Pilang No. 31 Kelurahan Sukapura
Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon
3. Nomor Telephone dan Fax :
(0231) 202914
4. Kode Pos :
45122
5. Status Madrasah :
Negeri
6. Status Akreditasi :
A (92,80)
7. Tanggal Akreditasi :
09 -11-2010 s.d. 09-11-2015
8. No. Statistik Madrasah :
131132740002
9. NPSN :
20277142
10. Tahun Berdiri :
1990 (Alih fungsi PGAN 6 tahun)
11. Nama Kepala :
Drs. H. Jaja Harja Nugraha, M. Pd.
12. Surat
Pengangkatan : SK
Ka. Kanwil Departemen Agama Prop. Jawa Barat
Nomor : Kw.10.1/2/KP.07.6/0965/2006
Tanggal : 22 Maret 2006
- Waktu Belajar : Pagi
- Status Dalam KKM : Induk
- Komite Madrasah : Sudah Terbentuk
- Lokasi Madrasah Berdasarkan
-
Geografi :
Dataran Rendah
-
Wilayah :
Perkotaan
A.
Hasil
Pengamatan
Berdasarkan
observasi laboratorium Fisika yang telah dilakukan di Laboratorium IPA MAN 3
CIREBON diperoleh data pengamatan
sebagai berikut:
A.
Fasilitas
Utama Laboratorium
No
|
Daftar Pertanyaan
|
MAN 3 Cirebon
|
|
Ket
|
Skore
|
||
1
|
Meja
demonstrasi: meja beserta kursi yang
digunakan
untuk mendemontrasikan praktikum oleh guru. Dengan kondisi idealnya sebagai
berikut :
|
Panjang
(200 cm)
|
0
|
2
|
Tabung
Pemadam Kebakaran
|
sesuai
|
1
|
3
|
Meja
praktikum Siswa, dengan kondisi ideal
|
Lebar
(70 cm)
|
0
|
4
|
Lemari,
sebagai tempat penyimpanan perabot laboratorium.
|
sesuai
|
1
|
5
|
Laci
meja, tempat untuk menyimpan alat – alat kecil
|
Tidak
ada
|
0
|
6
|
Bak
cuci pada meja demonstrasi
|
sesuai
|
1
|
7
|
Rak,
tempat untuk menyimpan alat – alat dan bahan,
|
sesuai
|
1
|
8
|
Papan
tulis/white board
|
Sesuai
|
1
|
9
|
Pengatur
suhu ruangan yang bekerja dengan baik
|
Sesuai
|
1
|
10
|
Instalasi
Listrik
|
stop
kontak tidak ada
|
0
|
Skore
|
6
|
||
Skore
Maksimum
|
10
|
||
Persentase
|
60
%
|
B. Standar
Desain Laboratorium
No
|
Daftar Pertanyaan
|
MAN 3 Cirebon
|
|
Ket
|
Skore
|
||
1
|
Luas
laboratorium Didalamnya termasuk ruangan persiapan dan gudang ukuran
(100m2)
|
sesuai
|
1
|
2
|
Terdapatnya ventilasi udara
|
sesuai
|
1
|
3
|
Ruangan yang ada di laboratorium
|
Tidak
ada ruangan gelap
|
0
|
4
|
Ruangan praktikum ideal
|
sesuai
|
1
|
5
|
Pada ruangan persiapan
|
Luas ruang persiapan
hanya 12 m2
|
0
|
6
|
Ruang penyimpanan (gudang)
|
Luas ruang
penyimpanan hanya (4x3 m)
|
0
|
7
|
Ruangan timbang
|
sesuai
|
1
|
8
|
Kebun sekolah dan rumah kaca
|
sesuai
|
1
|
9
|
Penataan tempat sampah
|
sesuai
|
1
|
Skore
|
6
|
||
Skore
Maksimum
|
9
|
||
Persentase
|
67
%
|
C. Pengadministrasian
Laboratorium
No
|
Daftar Pertanyaan
|
MAN 3 Cirebon
|
|
Ket
|
Skore
|
||
1
|
Terdapat
buku stok atau buku induk untuk inventaris alat praktikum yang disusun ke
dalam tabel.
|
sesuai
|
1
|
2
|
Terdapat kartu barang untuk inventaris
bahan praktikum yang disusun ke dalam tabel.
|
sesuai
|
1
|
3
|
Terdapat buku pembelian alat dan
bahan praktikum yang disusun ke dalam
tabel.
|
sesuai
|
1
|
4
|
Terdapat buku peminjaman alat dan bahan praktikum yang disusun ke dalam tabel.
|
sesuai
|
1
|
5
|
Terdapat buku harian (log book) kegiatan laboratorium yang
disusun kedalam tabel.
|
sesuai
|
1
|
6
|
Ada formulir kontrol alat dan bahan
laboratorium yang di susun ke dalam tabel.
|
sesuai
|
1
|
7
|
Ada lembar penjadwalan penggunaan
laboratorium disususn ke dalam table
|
sesuai
|
1
|
8
|
Terdapat struktur organisasi
laboratorium
|
sesuai
|
1
|
9
|
Terdapat buku catatan kecelakaan yang
pernah terjadi yang disusun ke dalam table
|
Tidak
ada
|
0
|
10
|
Terdapat daftar klasifikasi alat –
alat di laboratorium yang di kelompokkan menurut jenis bahan pembuatan alat
|
Tidak
ada
|
0
|
11
|
Terdapat tata tertib laboratorium
untuk siswa.
|
sesuai
|
1
|
12
|
Terdapat tata tertib laboratorium
untuk guru.
|
sesuai
|
1
|
13
|
Terdapat tata tertib laboratorium
untuk guru.
|
sesuai
|
1
|
14
|
Terdapat
buku absensi siswa
|
sesuai
|
1
|
15
|
Terdapat
buku absensi Guru
|
sesuai
|
1
|
16
|
Terdapat
buku absensi petugas LAB
|
sesuai
|
1
|
Skore
|
14
|
||
Skore
Maksimum
|
16
|
||
Persentase
|
87
%
|
DAFTAR
ALAT-ALAT LABORATORIUM FISIKA
MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) 3 KOTA CIREBON
No
|
Nama barang
|
Jumlah
|
Kondisi
|
keterangan
|
|
baik
|
rusak
|
||||
1
|
AC converter
|
1
|
1
|
0
|
|
2
|
Alat reparasi listrik
|
2 set
|
2 set
|
0
|
|
3
|
Auxonometer
|
3
|
3
|
0
|
|
4
|
Basic meter
|
2
|
2
|
0
|
|
5
|
Beban
|
50
|
50
|
0
|
|
6
|
Filter
|
1 set
|
1 set
|
0
|
|
7
|
Garpu tala
|
3 set
|
3 set
|
0
|
|
8
|
Gelas ukur
|
8
|
8
|
0
|
|
9
|
Hambatan geser
|
3
|
3
|
0
|
|
10
|
Hand stroboscope
|
1
|
1
|
0
|
|
11
|
Jangka sorong
|
7
|
7
|
0
|
|
12
|
Katrol siku
|
1
|
1
|
0
|
|
13
|
Kabel
|
1 gulung
|
1 gulung
|
0
|
|
14
|
Kabel ber-jeck
|
15
|
15
|
0
|
|
15
|
Kalorimeter
|
6
|
6
|
0
|
|
16
|
Rangkaian elektronika
|
7
|
7
|
0
|
|
17
|
Katrol ganda
|
3
|
3
|
0
|
|
18
|
Katrol tunggal
|
8
|
8
|
0
|
|
19
|
Kawat
|
2 gulung
|
2 gulung
|
0
|
|
20
|
Kereta mekanika
|
8
|
8
|
0
|
|
21
|
Kit listrik magnet
|
4 set
|
4 set
|
0
|
|
22
|
Kit mekanika
|
5 set
|
5 set
|
0
|
|
23
|
Kit opotika
|
5 set
|
5 set
|
0
|
|
24
|
Kit termodinamika
|
1 set
|
1 set
|
0
|
|
25
|
Kumparan
|
7
|
7
|
0
|
|
26
|
Loudspeaker
|
1
|
1
|
0
|
|
27
|
Meteran 10 m
|
1
|
1
|
0
|
|
28
|
Mikrometer sekrup
|
7
|
7
|
0
|
|
29
|
Mini mikroskop
|
2
|
0
|
2
|
|
30
|
Model batuan beku
|
1 set
|
1 set
|
0
|
|
31
|
Model batuan mineral
|
1 set
|
1 set
|
0
|
|
32
|
Model batuan sedimen
|
1 set
|
1 set
|
0
|
|
33
|
Model belahan bumi
|
1
|
1
|
0
|
|
34
|
Model benda (bentuk kubus)
|
3 set
|
3 set
|
0
|
|
35
|
Model fosil
|
3
|
3
|
0
|
|
36
|
Model lapisan bumi
|
5
|
5
|
0
|
|
37
|
Model lempengan gempa
|
8
|
8
|
0
|
|
38
|
Model matahari-bumi-bulan
|
4
|
2
|
0
|
|
39
|
Model teori kinetic
|
1 set
|
1 set
|
0
|
|
40
|
Multimeter
|
10
|
10
|
0
|
|
41
|
Neraca pegas
|
7
|
7
|
0
|
|
42
|
Osiloskop
|
1
|
1
|
0
|
|
43
|
Pemotong stereform
|
1
|
1
|
0
|
|
44
|
Penjepit bentuk “S”
|
5
|
5
|
0
|
|
45
|
Power supply
|
13
|
10
|
3
|
|
46
|
Rubu’ (seperempat lingkaran)
|
13
|
13
|
0
|
|
47
|
Sangkar serangga
|
3
|
3
|
0
|
|
48
|
Sinyal generator
|
1
|
1
|
0
|
|
49
|
Selinki kecil
|
1
|
1
|
0
|
|
50
|
Solder
|
9
|
9
|
0
|
|
51
|
Sonometer
|
3
|
3
|
0
|
|
52
|
Statif
|
6
|
6
|
0
|
|
53
|
Stopwatch
|
6
|
6
|
0
|
|
54
|
Tangki risk
|
1
|
1
|
0
|
|
55
|
Teleskop
|
1
|
1
|
0
|
|
56
|
Tembaga
|
3 gulung
|
3 gulung
|
0
|
|
57
|
Terminal listrik
|
3
|
3
|
0
|
|
58
|
Termometer
|
11
|
11
|
0
|
|
59
|
Ticker meter
|
6
|
6
|
0
|
|
60
|
Timah
|
4 gulung
|
4 gulung
|
0
|
|
61
|
Timbangan dua lengan
|
1
|
0
|
1
|
|
62
|
Tripod
|
1
|
1
|
0
|
|
63
|
Vibrator
|
3
|
3
|
0
|
DAFTAR
ALAT-ALAT LABORATORIUM BIOLOGI
MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) 3 KOTA CIREBON
No
|
Nama barang
|
Jumlah
|
Kondisi
|
keterangan
|
|
baik
|
Rusak
|
||||
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
4
|
|||||
5
|
|||||
6
|
|||||
7
|
|||||
8
|
|||||
9
|
|||||
10
|
|||||
11
|
|||||
12
|
|||||
13
|
DAFTAR
ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA
MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) 3 KOTA CIREBON
Nama
Alat
|
Terbuat
dari
|
Jumlah
|
Merk
|
Pt
|
Gelas
ukur 600 ml
|
Kaca
|
2
|
||
Gelas
ukur 250 ml
|
Kaca
|
8
|
||
Tabung
Ukur 100 ml
|
Kaca
|
2
|
||
Tabung
Ukur 20 ml
|
Kaca
|
6
|
||
Kaki
3
|
Besi
|
2
|
||
Tabung
elenmenyer 250 ml
|
Kaca
|
4
|
||
Tabung
elenmenyer 100 ml
|
Kaca
|
3
|
||
Tabung
elenmenyer 50 ml
|
Kaca
|
6
|
||
Corong
75 mm
|
Kaca
|
1
|
||
Corong
50 mm
|
Kaca
|
1
|
||
Mortal
|
Porselen
|
3
|
||
Pemabakr
spirtus
|
Kaca
|
3
|
||
Tabung
reaksi
|
Kaca
|
40
|
||
Kasa
|
Kawat
|
2
|
||
Penjepit
|
Kayu
|
60
|
||
Pipet
tetes
|
Kaca
|
24
|
||
Pengocok
|
5
|
|||
Tabung
Y
|
Kaca
|
5
|
||
Tabung
V
|
Kaca
|
2
|
||
Indikator Ph
|
4
|
|||
Botol
Aquades
|
Plastik
|
4
|
||
DAFTAR
BAHAN-BAHAN
LABORATORIUM KIMIA
MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) 3 KOTA CIREBON
Kode
|
Nama
|
Berat
|
Merk
|
Sifat
|
|||||
49
|
Natrium
Klorida
|
390
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
59
|
Amonium
Futrat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Seng
|
390
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Blerang
|
420
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Natrium
Asetat
|
420
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Natrium
Hidroksida
|
490
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Kalium
Karbonat
|
490
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Tembaga
|
400
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Barium
Hidroksida 8 Hidrat
|
190
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Besi
Bubuk
|
400
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Kalium
Natrium Tartrat
|
400
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Natrium
Sitrat
|
190
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Tembaga
II Sulfat 3 Hidrat
|
380
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Alumunium
Sulfat 16 Hidarat
|
410
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Natrium
Karbonat
|
490
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Barium
Klorida 2 Hidrat
|
480
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
KOH
|
480
gr
|
Merk
|
Korosit
|
||||||
NaOH
|
480
gr
|
Merk
|
Korosit
|
||||||
CaCO3
|
380
gr
|
Alba
semikal
|
Korosit
|
||||||
Asam
oksalat 2 Hidrat
|
470
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Natrium
Tiosulfa 5 Hidrat
|
480
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Amilum
|
180
gr
|
||||||||
Glukosa
|
250
gr
|
PT
Indrakrida Universal
|
|||||||
Lead
Nitrat
|
50
gr
|
PT
Indrakrida Universal
|
|||||||
CrOH2
|
50
gr
|
PT
Indrakrida Universal
|
|||||||
Ca
- 75
|
Sodium
Hidrogen Fosfor
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
– 62
|
Rotasium
Sodium Tatrat
|
25
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 34
|
Iron
2 Sulfat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 16
|
Kalsium
klorida
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 36
|
Kaolin
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 78
|
Sodium
tetra borat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 55
|
Potasium
Kromat
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 72
|
Sodium
Hidrate Tech
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 54
|
Potasium
Kloridae
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 56
|
Potasium
Bikromate
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 40
|
Magnesium
Sulfat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 70
|
Sodium
Karbonat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 17
|
Kalsium
Hipo Klorig
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 41
|
Magnesium
IV Oksid
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 80
|
Sodium
Nitrat
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 85
|
Zink
Metal foil
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 86
|
Zink
Klorid
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 83
|
Fin
Metal Foil
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
– 81
|
Sulfat
Flores
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
-15
|
Kalium
Karbonat M
|
250
ml
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 74
|
Sodium
Peroksida
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 37
|
Lead
Metal Foil
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 26
|
Kafor
II Sulfat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 85
|
Zink
Metal Granulated
|
20
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Alumunium
Sulfat
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Ca
- 53
|
Apotasium
Klorat
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 64
|
Salicilik
Acid
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
-11
|
Barium
Hidroksida
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 21
|
Karkocu
ACT. pow
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
-32
|
Iron
2 Kloride
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
-04
|
Alumunium
Sulfat
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 18
|
Kalium
Oksida
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 51
|
Oksalic
Acid
|
250
ml
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 45
|
Merkuri
II Oksid
|
25
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
– 10
|
Barium
Klorida
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Amoniak
Klorida
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Ca
- 07
|
Amonium
Molibdate
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 08
|
Amonium
Sulfat
|
250
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 69
|
Sodium
Bikarbonat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 25
|
Coper
2 Oksid
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 43
|
Merkuri
2 Klorid
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 63
|
Potasium
Thiocinate
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Asam
Cuka 25 %
|
1250
ml
|
Alba
semikal
|
|||||||
Ca
- 35
|
Iron
Sulfat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 57
|
Potasium
perisinide
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Metilen
Biru
|
25
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Kalium
Iodida
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Sudau
III
|
25
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Ca
- 58
|
Potasium
Perosianide
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 44
|
Merkuri
2 Nitrat
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Metil
Merah
|
25
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Ca
- 42
|
Mangan 4 Sulfat
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 31
|
Iodium
Kristal
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 73
|
Sodium
Oksalat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
– 79
|
Sodium
Tiosulfat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 24
|
Copper
Metal Foil
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 06
|
Amonium
Klorida
|
50
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
-33
|
Airon
Metal Faunder
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Timbal
2 Nitrat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Cobal
II Klorida 6 Hidrat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Cobal
II Klorida 6 Hidrat
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Alumunium
|
25
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Ca
- 23
|
Kobal
II Klorida
|
10
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Albumin
|
5
gr
|
Alba
semikal
|
|||||||
Ca
- 96
|
Anilin
Sulfat
|
5
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 101
|
Pilorogluciool
|
100
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 46
|
Metil
Merah
|
10
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 66
|
Silfet
Nitrat
|
10
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 97
|
Sudan
III
|
5
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 98
|
Metilin Blus
|
1
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 84
|
Tin
2 Klorida
|
10
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 100
|
haematoxilin
|
5
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Ca
- 52
|
Penol
Talein
|
10
gr
|
Alba
semikal
|
||||||
Alkohol
70 %
|
2
liter
|
Alba
semikal
|
|||||||
PEMBAHASAN
Pengelolaan
laboratorium adalah kegiatan menggerakkan sekelompok orang, keuangan,
peralatan, fasilitas, dan atau segala fisik objek lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang diharapkan secara
optimal. Kami melakukan observasi di MAN 3 cirebon.
Laboratorium yang kami gunakan untuk observasi adalah lab fisika, lab biologi,
dan lab kimia. Dari hasil pengamatan kami, laboratorium yang ada kurang
digunakan secara optimal. Ini bisa dibuktikan dari ruangan lab yang kotor dan
sangat berdebu. Pengamatan kami ini didukung oleh pernyataan siswa dan guru,
yang menyebutkan bahwa lab yang ada ini jarang sekali digunakan. Hanya
digunakan ketika ada ujian praktek saja. Ini adalah masalah klasik pengelolaan
lab di banyak sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan tidak optimalnya
penggunaan dan pengelolaan lab ini, diantaranya peran guru mata pelajaran,
laboran, kepala lab, maupun dari siswanya sendiri.
Secara fisik, bangunan lab fisika, lab kimia, dan lab
biologi di MAN 3 Cirebon ini belum memenuhi standar. Ukuran luasnya tidak
mencapai yang seharusnya yaitu 100 m2. Pada lab fisika tidak ada
tempat khusus untuk menyimpan peralatan lab, sedangkan pada lab kimia dan
biologi telah tersedia ruangan khusus untuk menyimpan bahan dan alat-alat,
meski tidak sesuai dengan standar lab yang harus dipenuhi. Untuk di lab fisika
karena tidak adanya tempat khusus untuk ruang penyimpanan alat, sehingga
perataran lab hanya ditaruh di lemari di ujung lab. Ini menyebabkan ruang gerak
di dalam lab semakin sempit dan tidak kondusif. Akan tetapi untuk ventilasi di
lab ini dirasa sudah memadai, apalagi tersedia 6 buah kipas angin yang membuat
sirkulasi udara lancar. Sarana pendukung lain seperti papan tulis, meja
praktikum, dan alat pembersih sudah tersedia.
Secara keseluruhan, alat-alat yang tersedia di lab
fisika, lab kimia, dan lab biologi sudah cukup lengkap dan dalam kondisi yang
baik, bahkan masih banyak yang merupakan produk baru, terlihat kondisi alat dan
bahan yang masih rapi serta disegel menunjukkan bahwa apa yang dikatan oleh
siswa dan guru bahwa mereka jarang melakukan praktikum. Kami mencatat
setidaknya ada 65 jenis peralatan yang berhubungan dengan praktikum fisika. Hanya
untuk ketersediaan air kurang memadai, yang ada di LAB Biologi saja untuk LAB
Kimia dan LAB Fisika tidak terdapat, di LAB Biologi pun hanya terdapat satu
wastaple, jika dihubungkan dengan aturan yang ada LAB tersebut belum sesuai.
Padahal ketersediaan alat dan bahan di sekolah tersebut sudah cukup untuk
seringnya dilakukan praktikum. Tapi karena adanya kndala yang dihadapi membuat
jadwal praktikum yang ditulis terkadang tidak dilaksanakan sesui yang ditulis.
Kendala-kendala yang dihadapi untuk mengadakan praktikum
di lab fisika MAN 3 Cirebon ini, menurut narasumber ada beberapa faktor.
Pertama kendala waktu. Pembagian waktu antara materi dan praktek kurang
berjalan maksimal. Kedua, sumber daya manusia yang masih terbatas. Kurangnya
laboran, dan tidak adanya asisten praktikum membuat guru mata pelajaran
kesusahan. Ketiga, peran serta siswa dalam merawat dan menjaga lab masih
kurang.
Lingkungan pada MAN 3 Cirebon sangat lah terlihat bersih
dan dapat digunakan untuk praktikum diluar, seperti mengamati beberapa spesimen
tumbuhan yang ada di taman-taman depan kelas, dan ketika pertama kita masuk
melewati POS penjagaan kita akan di hadapkan oleh kolam ikan yang sangat
terawat akan kebersihannya. Dimana kolam ikan itu dapat digunakan untuk para
siswa dalam melakukan praktikum diluar ruangan lab yang telah dibuat contohnya
lab biologi. Mereka para siswa dapat melakukan pengamatan pada spesies-spesies
yang ada pada kolam tersebut. Terlihat lingkungan yang bersih membuat kita yang
melihat nyaman.
Menurut
kelompok kami, penggunaan dan pengelolaan lab fisika, lab kimia, dan lab
biologi di MAN 3 Cirebon ini masih mengalami kendala. Dibuktikan dengan keadaan
lab yang kurang terawat. Padahal, secara kualitas dan kuantitas alat sudah
memadai. Begitu pun dengan kemapuan siswa (skill) dirasa sudah memadai. Ketika
kami mencoba untuk melakukan praktikum dengan salah satu kelas IPA yang ada si
sekolah tersebut, mereka sudah memahami dan mengerti cara menggunakan alat –
alat fisika, padahala mereka hanya sesekali melakukan praktikum. Hanya karena
banyak kendala yang mereka alami saat mereka ingin melakukan praktikum. Kondisi
laboratorium di sekolah tersebut tidak terawat, oleh sebab itu ruangan laboratorium
sangat tidak teratur dan mungkin karena kurangnya pekerja untuk khusus
dipekerjakan dilaboratorium (Laboran).
Kodisinya
sangat kotor dan sepertinya Laboratorium tersebut jarang dibersihkan dan
masalah inventaris alat saja kurang diperhatikan, padalah jika ruangan tersebut
dirawat dan inventaris alatnya di perhatikan mungkin ruangan tersebut tidak
akan kotor dan berdebu. Catatan yang dibuat oleh Pihak Sekolah masalah
Inventaris alat tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, adanya alat baru
pun tidak tercatat dan sepertinya inventaris yang dibuat adalah inventaris yang
telah lama dan tidak pernah diganti atau diperbaharui. Mungkin semuanya terjadi
karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh Guru pengajar fisika yaitu mengenai
masalah tidak adanya laboran yang dikhususkan untuk mengelola laboratorium fisika tersebut.
Sedangkan
untuk masalah alat LAB Fisika, lab kimia, dan lab biologi di Sekolah tersebut
sangatlah lengkap dan banyak sekali alat-alat baru yang tersedia, malah
terlihat alat-alat tersebut belum dipergunakan. Masalah yang lainnya mungkin
Pihak Sekolah tidak terlalu memperhatikan masalah Inventaris alat, oleh sebab
itu di LAB Fisika, lab kimia, dan lab biologi terdapat alat-alat LAB yang lain,
misalnya Alat-alat LAB yang seharusnya disimpan di LAB Biologi malah disimpan
di LAB Fisika. Saat kami tanyanya kepada Penanggung Jawab LAB tersebut, hanya
mengatakan bahwa alat-alat LAB itu belum sempat kami pindahkan di tempat yang
seharusnya berada. Mungkin untuk kendala yang lainnya tidak ada untuk Fasilitas
yang ada di LAB cukup memadai karena di LAB tersebut sudah tersedia kipas angin
meski bukan AC, setidaknya disaat anak-anak kegerahan ada pendingin.
DATAR PUSTAKA
Anonim1.2013.Macam – macam Laboratorium. Diakses
Melalui
http://blog.tp.ac.id/macam-macam-laboratorium pada 05 september 2013
Harsono.2013.Desain Laboratorium Fisika. Diakses
Melalui
http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-
fisika.html pada 6
september 2013
Nyeneng, I Dewa Putu.2011.Materi
Pokok Pengelolaan Laboratorium
IPA.Bandarlampung:
Universitas Lampung
Rahayuningsih,
Edia.2005.Pembelajaran di Laboratorium.Yogyakarta:
Pusat
Pengembangan Pendidikan UGM
Wirman,valkin.2013.Laboratorium Sekolah: Pengetrian dan Fungsi.
Diakses
Melalui http://www.referensimakalah.com/2013/03/Laboratorium-
Sekolah-Pengertian-dan-Fungsi.html pada 06
september 2013
Zulfami,Ahnad.2013.Pengelolaan dan Penataan: Pengetrian dan
Fungsi. Diakses
Melalui http://sulistyok.blogspot.com/2010/12/pengelolaan-dan-penataan-
laboratorium.html pada 22 september 2013
LAMPIRAN