Kamis, 29 Oktober 2015

Laporan PENGELOLAAN LABORATORIUM



LAPORAN OBSERVASI  PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA di MAN 3 CIREBON
(Tugas Matakuliah Pengelolaan Laboratorium)



















Disusun oleh kelompok 2:








JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan format dan bahasa sederhana namun penuh manfaat, laporan ini berjudul “Observasi Pengelolaan Laboratorium IPA di MAN 3 CIREBON” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium sekolah perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis dalam menyusun laporan ini. Penulis sadar bahwa laporan  ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan baik dalam materi maupun cara penyajian penulisannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga informasi yang terdapat dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Cirebon, 18 April  2014
Penulis
I.     PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Tujuan Pendidikan Nasional adalah  untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan.  Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar.  Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak.
Dikemukakan pada PP Nomor 19  Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang   proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan  dengan baik. Sebagus  dan selengkap  apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah laboratorium di MAN 3 CIREBON  sudah sesuai dengan kriteria laboratorium ideal, maka dilakukan observasi ini.



B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari obsevasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1.            Apakah laboratorium MAN 3 CIREBON digunakan secara optimal ?
2.            Apakah kendala-kendala yang dihadapi untuk mengadakan praktikum di laboratorium MAN 3 CIREBON ?
3.            Bagaimana desain tata ruang dan pengolahan laboratorium MAN 3 CIREBON?
4.            Bagaimana penggunaan alat dan bahan praktikum Fisika di laboratorium MAN 3 CIREBON?
5.            Bagaimana pemeliharaan dan perbaikan alat praktikum Fisika di laboratorium MAN 3 CIREBON?
6.            Apakah kondisi laboratorium MAN 3 CIREBON sudah sesuai dengan kriteria laboratorium ideal ?


C.     Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya observasi di MAN 3 CIREBON adalah sebagai berikut :
1.            Untuk mengetahui ke optimalan penggunaan laboratorium IPA di laboratorium MAN 3 CIREBON.
2.            Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi untuk mengadakan praktikum di laboratorium IPA MAN 3 CIREBON.
3.            Untuk mengetahui desain , tata ruang dan pengelolahan laboratorium IPA MAN 3 CIREBON.
4.            Untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat/bahan praktikum Fisika di laboratorium IPA MAN 3 CIREBON.
5.            Untuk mengetahui bagaimana pemeliharaan dan perbaikan alat praktikum di laboratorium IPA MAN 3 CIREBON.
6.            Untuk mengetahui kondisi laboratorium IPA MAN 3 CIREBON sudah sesuai dengan kriteria laboratorium ideal.

II.    TINJAUAN PUSTAKA

Penanganan dan Penataan  Laboratorium atau yang lebih umum dikenal dengan manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola semua perangkat Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemen lab yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas .yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.












III. DASAR TEORI
Pengelolaan laboratorium adalah kegiatan menggerakkan sekelompok orang, keuangan, peralatan, fasilitas, dan atau segala fisik objek lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang diharapkan secara optimal. Pengelolaan laboratorium secara umum meliputi aspek:
1.      Perencanaan yaitu proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis, tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
2.      Penataan alat dan bahan yaitu proses pengaturan  alat dan bahan dilaboratorium agar tertata dengan baik.
3.      Pengadministrasian laboratorium yaitu proses pencatatan fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis.
4.      Pengamanan, perawatan, dan pengawasan.      (Rumbinah, 2008)

Pengadministrasian merupakan suatu proses pedokumentasian seluruh  sarana dan prasaran serta  aktivitas laboratorium.  Dalam  kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai pengadministrasian  sarana dan prasarana. Pengadministrasian sarana dan prasarana laboratorium bertujuan:
  Mencegah kehilangan / penyalahgunaan
  Memudahkan  operasional dan pemeliharaan
  Mencegah duplikasi /overlapping  permintaan alat
 Memudahkan pengecekan
 Laboratorium di sekolah terdiri atas beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda, namun dari sudut pandang pengadministrasian memiliki pola dan aspek yang serupa.  Untuk keperluan administrasi diperlukan beberapa format yang terdiri atas:
                                
Format A  : Data ruangan laboratorium
Format B1  : Kartu barang
Format B2  : Daftar barang
Format B3  : Daftar penerimaan/pengeluaran barang
Format B4  : Daftar usulan/permintaan barang
Format C1  : Kartu alatFormat C2  : Daftar alat
Format C3  : Daftar penerimaan/pengeluaran alat
Format C4  : Daftar usulan/permintaan alat
Format D1  : Kartu zat
Format D2  : Daftar zat
Format D3  : Daftar penerimaan/pengeluaran zat
Format D4  : Daftar usulan/permintaan zat

Teknik administrasi laboratorium sering kali dilakukan secara manual, namun akan lebih mudah apabila menggunakan bantuan komputer.
1. Pengadministrasian Ruangan Laboratorium
Setiap laboratorium harus memiliki denah yang menggambarkan keadaan macam ruangan  yang ada, jaringan listrik, jaringan air dan jaringan gas.Ruangan-ruangan tersebut harus  tercatat namanya, ukuran, dan kapasitas dalam Format A.
2. Pengadministrasian Fasilitas Umum Laboratorium
Fasilitas umum laboratorium yang dimaksud adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang yang termasuk ke dalam kategori ini seperti:
o  Alat pemadam kebakaran
o  Perlengkapan P3K
o  Mebeler
o  Blower
o  Instalasi air
o  Instalasi listrik
o  Instalasi gas, dll.

Untuk mengadministrasikan fasilitas umum laboratorium digunakan 4 macam format, yaitu:
Format B1, B2, B3, dan B4. 
Format B1 disebut kartu barang.

Kartu ini digunakan di gudang maupun disetiap lab. Oleh karena itu sebaiknya untuk setiap barang sejenis nomor kartu di gudang harus sama dengan nomor kartu di setiap lab, dan kartu ini hanya digunakan untuk satu macam barang. Pada bagian atas kartu barang tertera abjad dari A sampai Z, untuk memberi nama awal dari suatu barang. barometer  dan  blower, kedua barang tersebut berawalan huruf B,  karena secara urutan alfabetis urutan kata barometer (Ba) lebih dahulu dari kata Blower (Bl), maka nomor kartu untuk  barometer harus lebih rendah dari nomor  kartu  blower,  misalnya  barometer nomor 1 dan blower nomor 2. Informasi lain yang harus diisi pada kartu barang adalah nama barang,  golongan,  nama induk barang,  lokasi penyimpanan,  spesifikasi  (merek,  ukuran, pabrik, kode barang), mutasi barang, riwayat barang.
Golongan barang dimaksudkan apakah barang tersebut barang perkakas, barang optik, barang  elektronik, dsb. Kode barang biasanya sudah diberikan pabrik/katalog. Nomor induk adalah nomor pada buku induk/daftar barang. Pada kolom mutasi,  jika barang diterima, hendaknya pada kolom keterangan diisikan sumber dana dan tahun pengadaan, sedangkan apabila barang tersebut dipindahkan  pada kolom keterangan dituliskan tempat terakhir yang dituju.  Di bagian setelahnya kartu barang memuat informasi tentang riwayat barang, yaitu keterangan  tentang pelaksanaan pemeliharaan atau perbaikan dari barang tersebut.
Format B2 disebut daftar barang atau buku induk.
Daftar barang merupakan rekapitulasi dari B1  (kartu barang).  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam  pengisian atau pendistribusian daftar barang adalah nomor urut, nomor induk, kode barang, spesifikasi, dan jumlah barang  yang diisikan dalam format B2  (daftar barang).  Jangan sekali-kali menghilangkan nama barang pada B2 sekalipun jumlah persediaan yang tercantum pada B1 tidak ada, karena akan menyulitkan pelacakan barang tersebut pada masa mendatang. 

Fomat B3 disebut daftar penerima/pengeluaran barang.
 Format B3 bagi teknisi yang bekerja  di lab berfungsi sebagai alat penerimaan dari gudang atau pengeluaran pada lab lain.

Format B4  disebut juga format usulan barang.
Usulan barang dapat berupa  perbaikan/rehabilitasi atau pengadaan baru. Mekanisme kerja pengusulan barang dilakukan  oleh  penanggung jawab lab berdasarkan kebutuhan yang diajukan  oleh para  guru  pembimbing praktikum. Alur selanjutnya penanggung jawab  lab melaporkan kepada kepala  sekolah.  Dalam pengusulan,  spesifikasi barang/alat/zat mempunyai fungsi yang sangat  penting,  karena apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan pengajuan/pemesan mempunyai dasar yang kuat untuk menolak barang tersebut.  Oleh karena itu untuk memudahkan perencanaan, setiap laboratorium minimal di gudang, atau sekolah harus memiliki katalog barang, alat, maupun katalog bahan

4. Pengadministrasian alat dan zat
Alat yang dimaksudkan adalah alat-alat yang di gunakan untuk pelaksanaan praktikum.

Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.
Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain :
1.      Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
2.      Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
3.      Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran.
4.      Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru (Emha, 2002).
Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral dalam Anonim (2003), Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1.      Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai.
2.      Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium.
3.      Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali
4.      Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
Agar laboratorium khususnya laboratorium IPA dapat dimanfaatkan secara optomal, maka pengelolaan laboratorium harus menyangkut beberapa aspek sebagai berikut:
Perencanaan
Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
Penataan
Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan. Yang harus diketahui sebelum melakukan penatan: mengenali alat dan fungsinya, mengenali sifat bahan, kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan, nilai/harga alat, kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk dan ukuran alat serta bobot/berat alat.
Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan percobaannya. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus.
Pengadministrasian
Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Dalam  kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai pengadministrasian  sarana dan prasarana. Pengadministrasian sarana dan prasarana laboratorium bertujuan: mencegah kehilangan / penyalahgunaan, memudahkan  operasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi /overlapping  permintaan alat serta memudahkan pengecekan.
Pengamanan,Perawatan Dan Pengawasan
Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan personalia untuk menjalankannya. Untuk memenuhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil yaitu: kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab teknis laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran.
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang lainnya.
Tenaga yang bertanggung jawab secara langsung dalam pengelolaan laboratorium IPA adalah :
1.Kepala Sekolah                  
2.Kepala lab/koordinator lab
3.Pengelola lab (semua guru IPA dan laboran)
Deskripsi tugas kepala sekolah:
1.Memberi tugas kepala laboratorium/koordinator laboratorium untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium.
2.Memberikan bimbingan, pengarahan, monitoring, dan evaluasi kepada tenaga-tenaga yang bertugas di laboratorium.
3.Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA untuk memanfaatkan sarana laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar IPA.
4.Menyediakan dana untuk keperluan operasional laboratorium IPA.

Deskripsi tugas kepala/coordinator laboratorium:
1.Bertanggung jawab penuh atas kelengkapan administrasi laboratorium IPA.
2.Bertanggung jawab atas kelancaran penggunaan laboratorium IPA.
3.Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan.

Deskripsi tugas pengelola laboratorium  (Guru dan laboran)
Bagi sekolah yang tidak memiliki tenaga laboran maka pekerjaan ini harus dikerjakan oleh guru:
1.Mengerjakan administrasi laboratorium.
2.Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan dalam   KBM IPA.
3.Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan dan alat laboratorium.
4.Memperbaiki alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.
5.Membuat LKS.       
Tata letak laboratorium
Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain, dimaksudkan untuk menghindari penyebaran  gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan dengan lokasi sumber air. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan mempermudah tindakan lainnya.
Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama, dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan praktikum. Ruangan pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dipakai dalam praktikum. Ruang penyimpanan digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan  (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaanya tidak setiap saat. Selain ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruanagan gelap, ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruangan administrasi/staf.
Penyimpanan alat-alat  di dalam gedung tidak boleh disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat gela stidak boleh disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam. Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruangan persiapan. Contohnya apabila luas lantai 100 m2, 70-80 m2 digunakan sebagai ruang utama praktikum. Suatu laboratorium yang perlu diingat adalah bahwa ruang-ruang penunjang laboratorium tersebut tidak mutlak harus ada atau tempat serta fasilitas-fasilitas lainnya. Supaya cahaya matahari langsung tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan laboratorium dan untuk mencegah masuknya air hujan, maka disekelilingnya laboratorium hendaknya diberi selokan yang luas lebih kurang 20% dari luas seluruh laboratorium. (Putu Nyeneng,2010)

Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut:
1.Perencanaan
2.Penataan
3.Pengadministrasian
4.Pengamanan, perawatan, dan pengawasan.
Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengguna maupun pengelola. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penanganannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan.
Penataan dan penyimpanan alat dan bahan didasarkan pada:
1. Keadaan laboratorim yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan  keadaan alat dan bahan.
2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan digapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.
Keadaan alat dan bahan berdasarkan keadaannya:
Alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan, atau jenis percobaan.
Bahan atau zat tersebut dapat dikelompokkan pada jenis bahan (fasa,wujud zat,sifat asam basa dari zat), seberapa bahaya bahan tersebut, dan seberapa sering bahan tersebut digunakan.
Langkah-langkah penyimpanan:
1.Bersihkan ruang dan penyimpanan alat dan bahan.
2.Periksa data ulang alat dan bahan yang ada.
3.Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan.
4.Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas laboratorium, keadaan alat dan bahan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat penyimpanan alat yaitu:
1.Bahan dasar pembuatan alat.
2.Bobot alat.
3.Kepekaan alat terhadap lingkungan.
4.Pengaruh alat yang lain.
5.Kepekaan perangkat alat dalam suatu set.
Pengadministrasian alat dan bahan berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan, dan pertanggungjawaban, meliputi pengadministrasian alat dan laboratorium yang perlu dicatat dalam pengadministrasian alat/bahan adalah nama, jumlah, ukuran, merk dan tempat penyimpanan, nomor kode/katalognya.
Perangkat pengadministrasian alat dan bahan:
1)      Buku inventaris.
2)      Kartu stock.
3)      Bendelan format permintaan/peminjaman.
4)      Kartu/buku daftar alat/bahan yang rusak.
5)      Kartu reparasi.

Perangkat pengadministrasian laboratorium meliputi:
1.      Jadwal kegiatan laboratorium.
2.      Program kerja laboratorium.
3.      Daftar alat atau bahan sesuai Lembar Kerja Siswa (LKS).
4.      Buku catatan harian kegiatan laboratorium.
5.      Daftar usulan pengadaan alat atau bahan laboratorium.
Perolehan alat atau bahan yaitu dengan cara dibeli sendiri atau instasi atau kiriman atau droping dari pemerintah, pemanfaatan alat/bahan bekas misalnya untuk electrode karbon atau seng dapat diambil dari bekas batu baterai atau mendaur ulang bahan bakar.
Penghematan pemakaian alat atau bahan yaitu misalnya dengan menggunakan sedikit mungkin zat, misalnya percobaan viskositas untuk volume yang sekecil mungkin (1L jangan 5 L). Penggunaan alat atau bahan sesuai keperluan, contoh menggunakan alat ukur listrik (jangan lebih dari 2). Untuk melengkapi atau mengganti alat dan bahan yang rusak, hilang, atau habis dipakai diperlukan pengadaan. Sebelum pengusulan pengadaan alat dan bahan dipikirkan hal-hal berukut:
1.Percobaan apa yang dilakukan.
2.Alat dan bahan apa yang akan dibeli (dengan spesifikasi yang jelas).
3.Apakah dana tersedia.
4.Prosedur pembelian.
5.Pelaksanaan pembelian.
Prosedur pengadaan alat dan bahan biasanya dimulai dengan  penyusunan daftar alat dan bahan yang akan dibeli. Daftar pengususlan diperoleh dari usulan masing-masing guru IPA yang dikoordinasikan oleh penanggung jawab laboratorium. Daftar alat dan bahan yang akan dibeli dibuat berdasarkan program semester/ program kegiatan laboratorium atau berdasarkan analisis LKS. Daftar alat dan bahan yang akan dibeli harus dilengkapi dengan spesifikasi alat dan bahan, kemudian alat dan bahan disusun berdasarkan prioritas, artinya tentukan alat dan bahan yang terlebih dahulu yang akan digunakan. Daftar alat yang akan dibeli dipisahkan dari daftar bahan, daftar ini diserahkan oleh  penanggung jawab laboratorium kepada kepala sekolah. Nilai atau harga alat ukur laboratorium harus diketahui oleh pengelola labortorium. Setidaknya dapat menilai mana alat yang mahal dan mana alat yang lebih murah. Alat yang mahal harus disimpan pada tempat yang lebih aman atau pada ruangan/lemari yang terkunci. Sementara alat yang tidak begitu mahal dapat disimpan pada rak atau tempat terbuka.



IV. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ilmiah faktor metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data yang obyektif, valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Pengertian Metode adalah cara yang telah teratur dan telah berfikir secara baik-baik yang digunakan untuk mencapai tujuan (W.J.S Poerwodarminto 1987:649).
Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu tujuan dengan menggunkan tehnik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam penelitian maka harus dilaksanakan dengan menggunkan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan fakta–fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu secara ilmiah.
Dalam metodelogi telah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan penelitian mempunyai kebebasan untuk memiliki metode guna memperoleh suatu data. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh sutrisno Hadi, Yaitu: “Baik buruknya suatu research sebagian tergantung dari pengumpulan data research ilmiah bermaksud memperoleh bahan–bahan yang relevan, aktual dan variabel, maka untuk memperoleh data seperti itu pekerjaan research menggunakan tehnik – tehnik, prosedur, alat–alat serta kegiatan yang diandilkan.
Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun laporan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penelitian ini penulis menetapkan langkah–langkah sebagai berikut :

A.    Setting Observasi
1.      Waktu Observasi
Penelitian observasi di laboratorium  IPA MTS SALAFIYAH Cirebon telah dilaksanakan pada bulan April tanggal 3, 4, 7 dan 11. Pukul 10.00 wib s/d 13.30 wib.
2.      Tempat Observasi
Observasi Pengelolaan laboratorium ini dilaksanakan di Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon yang beralamat di : Jl. Evakuasi Cirebon.
B.     Subyek Observasi
Subyek observasi  ini adalah pengelola Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon dan siswa kelas VII. Hal- hal yang akan menjadi titik perhatian adalah kelengkapan alat dan bahan laboratorium, kelengkapan administrasi laboratorium, tata kelola laboratorim, kepengurusan laboratorium, kegiatan pengelolaan perawatan dan perbaikan,  dan  pelaksanaan seluruh kegiatan laboratorium.
C.    Sumber Data
Berkaitan dengan subyek observasinya adalah Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon, sumber datanya ialah kodisi laboratorium, kelengkapan alat dan bahan laboratorium, serta  kegiatan Laboratorium IPA MTS SALAFIYAH Cirebon.

D.    Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.      Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung, kemudian mencatat  keadaan dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Observasi dilakukan ketika laboratorium tidak sedang digunakan. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi ini penelitian lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya yaitu  indra penglihatan.
Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaiknya observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.
2.      Alat Pengumpulan Data
Adapun alat/ instrumen yang digunakan dalam observasi ini ialah :
a.       Lembar observasi
b.      Buku dan alat tulis
c.       Tabel Daftar Inventaris Alat dan Bahan Laboratorium
d.      Kamera digital
e.       Buku panduan praktikum
f.       Data lembar hasil pengamatan praktikum siswa kelas VII
                                      
  1. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


P R O F I L
MADRASAH  ALIYAH  NEGERI  (MAN) 3  CIREBON
KOTA  CIREBON

A.      Identitas Madrasah
1.       Nama Madrasah                               : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Cirebon
2.       Alamat Madrasah                            : Jalan Pilang No. 31 Kelurahan Sukapura
  Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon
3.       Nomor Telephone dan Fax          : (0231) 202914
4.       Kode Pos                                             : 45122
5.       Status Madrasah                              : Negeri
6.       Status Akreditasi                              : A (92,80)
7.       Tanggal Akreditasi                           : 09 -11-2010 s.d. 09-11-2015
8.       No. Statistik Madrasah  : 131132740002
9.       NPSN                                                    : 20277142
10.   Tahun Berdiri                                     : 1990 (Alih fungsi PGAN 6 tahun)
11.   Nama Kepala                                     : Drs. H. Jaja Harja Nugraha, M. Pd.
12.   Surat Pengangkatan                       : SK Ka. Kanwil Departemen Agama Prop. Jawa Barat
  Nomor                : Kw.10.1/2/KP.07.6/0965/2006
  Tanggal               : 22 Maret 2006
  1. Waktu Belajar                                    : Pagi
  2. Status Dalam KKM                           : Induk
  3. Komite Madrasah                            : Sudah Terbentuk
  4. Lokasi Madrasah Berdasarkan
-    Geografi                                          : Dataran Rendah
-    Wilayah                                            : Perkotaan

A.    Hasil Pengamatan
Berdasarkan observasi laboratorium Fisika yang telah dilakukan di Laboratorium IPA MAN 3 CIREBON  diperoleh data pengamatan sebagai berikut:
A.    Fasilitas Utama Laboratorium
No
Daftar Pertanyaan
MAN 3 Cirebon
Ket
Skore
1
Meja demonstrasi: meja beserta kursi yang
digunakan untuk mendemontrasikan praktikum oleh guru. Dengan kondisi idealnya sebagai berikut :
Panjang (200 cm)
0
2
Tabung Pemadam Kebakaran
sesuai
1
3
Meja praktikum Siswa, dengan kondisi ideal
Lebar (70 cm)
0
4
Lemari, sebagai tempat penyimpanan perabot laboratorium.
sesuai
1
5
Laci meja, tempat untuk menyimpan alat – alat kecil
Tidak ada
0
6
Bak cuci pada meja demonstrasi
sesuai
1
7
Rak, tempat untuk menyimpan alat – alat dan bahan,
sesuai
1
8
Papan tulis/white board
Sesuai
1
9
Pengatur suhu ruangan yang bekerja dengan baik
Sesuai
1
10
Instalasi Listrik
stop kontak tidak ada
0
Skore
6
Skore Maksimum
10
Persentase
60 %


B.     Standar Desain Laboratorium
No
Daftar Pertanyaan
MAN 3 Cirebon
Ket
Skore
1
Luas laboratorium Didalamnya termasuk ruangan persiapan dan gudang  ukuran       (100m2)
sesuai
1
2
Terdapatnya ventilasi udara
sesuai
1
3
Ruangan yang ada di laboratorium
Tidak ada ruangan gelap
0
4
Ruangan praktikum ideal
sesuai
1
5
Pada ruangan persiapan
Luas ruang persiapan hanya 12 m2
0
6
Ruang penyimpanan (gudang)
Luas ruang penyimpanan  hanya (4x3 m)
0
7
Ruangan timbang
sesuai
1
8
Kebun sekolah dan rumah kaca
sesuai
1
9
Penataan tempat sampah
sesuai
1
Skore
6
Skore Maksimum
9
Persentase
67 %

C.     Pengadministrasian Laboratorium
No
Daftar Pertanyaan
MAN 3 Cirebon
Ket
Skore
1
Terdapat buku stok atau buku induk untuk inventaris alat praktikum yang disusun ke dalam tabel.
sesuai
1
2
Terdapat kartu barang untuk inventaris bahan praktikum yang disusun ke dalam tabel.
sesuai
1
3
Terdapat buku pembelian alat dan bahan  praktikum yang disusun ke dalam tabel.
sesuai
1
4
Terdapat buku peminjaman  alat dan bahan  praktikum yang disusun ke dalam tabel.
sesuai
1
5
Terdapat buku harian (log book) kegiatan laboratorium yang disusun kedalam tabel.
sesuai
1
6
Ada formulir kontrol alat dan bahan laboratorium yang di susun ke dalam tabel.
sesuai
1
7
Ada lembar penjadwalan penggunaan laboratorium disususn ke dalam table
sesuai
1
8
Terdapat struktur organisasi laboratorium
sesuai
1
9
Terdapat buku catatan kecelakaan yang pernah terjadi yang disusun ke dalam table
Tidak ada
0
10
Terdapat daftar klasifikasi alat – alat di laboratorium yang di kelompokkan menurut jenis bahan pembuatan alat
Tidak ada
0
11
Terdapat tata tertib laboratorium untuk siswa.
sesuai
1
12
Terdapat tata tertib laboratorium untuk guru.
sesuai
1
13
Terdapat tata tertib laboratorium untuk guru.
sesuai
1
14
Terdapat buku absensi siswa
sesuai
1
15
Terdapat buku absensi Guru
sesuai
1
16
Terdapat buku absensi petugas LAB
sesuai
1
Skore
14
Skore Maksimum
16
Persentase
87 %

DAFTAR ALAT-ALAT LABORATORIUM FISIKA
MADRASAH ALIYAH NEGERI  (MAN) 3 KOTA CIREBON

No
Nama barang
Jumlah
Kondisi
keterangan
baik
rusak
1
AC converter
1
1
0

2
Alat reparasi listrik
2 set
2 set
0

3
Auxonometer
3
3
0

4
Basic meter
2
2
0

5
Beban
50
50
0

6
Filter
1 set
1 set
0

7
Garpu tala
3 set
3 set
0

8
Gelas ukur
8
8
0

9
Hambatan geser
3
3
0

10
Hand stroboscope
1
1
0

11
Jangka sorong
7
7
0

12
Katrol siku
1
1
0

13
Kabel
1 gulung
1 gulung
0

14
Kabel ber-jeck
15
15
0

15
Kalorimeter
6
6
0

16
Rangkaian elektronika
7
7
0

17
Katrol ganda
3
3
0

18
Katrol tunggal
8
8
0

19
Kawat
2 gulung
2 gulung
0

20
Kereta mekanika
8
8
0

21
Kit listrik magnet
4 set
4 set
0

22
Kit mekanika
5 set
5 set
0

23
Kit opotika
5 set
5 set
0

24
Kit termodinamika
1 set
1 set
0

25
Kumparan
7
7
0

26
Loudspeaker
1
1
0

27
Meteran 10 m
1
1
0

28
Mikrometer sekrup
7
7
0

29
Mini mikroskop
2
0
2

30
Model batuan beku
1 set
1 set
0

31
Model batuan mineral
1 set
1 set
0

32
Model batuan sedimen
1 set
1 set
0

33
Model belahan bumi
1
1
0

34
Model benda (bentuk kubus)
3 set
3 set
0

35
Model fosil
3
3
0

36
Model lapisan bumi
5
5
0

37
Model lempengan gempa
8
8
0

38
Model matahari-bumi-bulan
4
2
0

39
Model teori kinetic
1 set
1 set
0

40
Multimeter
10
10
0

41
Neraca pegas
7
7
0

42
Osiloskop
1
1
0

43
Pemotong stereform
1
1
0

44
Penjepit bentuk “S”
5
5
0

45
Power supply
13
10
3

46
Rubu’ (seperempat lingkaran)
13
13
0

47
Sangkar serangga
3
3
0

48
Sinyal generator
1
1
0

49
Selinki kecil
1
1
0

50
Solder
9
9
0

51
Sonometer
3
3
0

52
Statif
6
6
0

53
Stopwatch
6
6
0

54
Tangki risk
1
1
0

55
Teleskop
1
1
0

56
Tembaga
3 gulung
3 gulung
0

57
Terminal listrik
3
3
0

58
Termometer
11
11
0

59
Ticker meter
6
6
0

60
Timah
4 gulung
4 gulung
0

61
Timbangan dua lengan
1
0
1

62
Tripod
1
1
0

63
Vibrator
3
3
0


DAFTAR ALAT-ALAT LABORATORIUM BIOLOGI
MADRASAH ALIYAH NEGERI  (MAN) 3 KOTA CIREBON

No
Nama barang
Jumlah
Kondisi
keterangan
baik
Rusak
1





2





3





4





5





6





7





8





9





10





11





12





13









DAFTAR ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI  (MAN) 3 KOTA CIREBON

Nama Alat
Terbuat dari
Jumlah
Merk
Pt
Gelas ukur 600 ml
Kaca
2


Gelas ukur 250 ml
Kaca
8


Tabung Ukur 100 ml
Kaca
2


Tabung Ukur 20 ml
Kaca
6


Kaki 3
Besi
2


Tabung elenmenyer 250 ml
Kaca
4


Tabung elenmenyer 100 ml
Kaca
3


Tabung elenmenyer 50 ml
Kaca
6


Corong 75 mm
Kaca
1


Corong 50 mm
Kaca
1


Mortal
Porselen
3


Pemabakr spirtus
Kaca
3


Tabung reaksi
Kaca
40


Kasa
Kawat
2


Penjepit
Kayu
60


Pipet tetes
Kaca
24


Pengocok

5


Tabung Y
Kaca
5


Tabung V
Kaca
2


Indikator  Ph

4


Botol Aquades
Plastik
4






































DAFTAR BAHAN-BAHAN LABORATORIUM KIMIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI  (MAN) 3 KOTA CIREBON

Kode
Nama
Berat
Merk
Sifat

49
Natrium Klorida
390 gr
Alba semikal


59
Amonium Futrat
100 gr
Alba semikal



Seng
390 gr
Alba semikal



Blerang
420 gr
Alba semikal



Natrium Asetat
420 gr
Alba semikal



Natrium Hidroksida
490 gr
Alba semikal



Kalium Karbonat
490 gr
Alba semikal



Tembaga
400 gr
Alba semikal



Barium Hidroksida 8 Hidrat
190 gr
Alba semikal



Besi Bubuk
400 gr
Alba semikal



Kalium Natrium Tartrat
400 gr
Alba semikal



Natrium Sitrat
190 gr
Alba semikal



Tembaga II Sulfat 3 Hidrat
380 gr
Alba semikal



Alumunium Sulfat 16 Hidarat
410 gr
Alba semikal



Natrium Karbonat
490 gr
Alba semikal



Barium Klorida 2 Hidrat
480 gr
Alba semikal



KOH
480 gr
Merk
Korosit


NaOH
480 gr
Merk
Korosit


CaCO3
380 gr
Alba semikal
Korosit


Asam oksalat 2 Hidrat
470 gr
Alba semikal



Natrium Tiosulfa 5 Hidrat
480 gr
Alba semikal



Amilum
180 gr




Glukosa
250 gr
PT Indrakrida Universal



Lead Nitrat
50 gr
PT Indrakrida Universal



CrOH2
50 gr
PT Indrakrida Universal


Ca - 75
Sodium Hidrogen Fosfor
100 gr
Alba semikal


Ca – 62
Rotasium Sodium Tatrat
25 gr
Alba semikal


Ca - 34
Iron 2 Sulfat
100 gr
Alba semikal


Ca - 16
Kalsium klorida
250 gr
Alba semikal


Ca - 36
Kaolin
250 gr
Alba semikal


Ca - 78
Sodium tetra borat
100 gr
Alba semikal


Ca - 55
Potasium Kromat
50 gr
Alba semikal


Ca - 72
Sodium Hidrate Tech
250 gr
Alba semikal


Ca - 54
Potasium Kloridae
250 gr
Alba semikal


Ca - 56
Potasium Bikromate
50 gr
Alba semikal


Ca - 40
Magnesium Sulfat
100 gr
Alba semikal


Ca - 70
Sodium Karbonat
100 gr
Alba semikal


Ca - 17
Kalsium Hipo Klorig
250 gr
Alba semikal


Ca - 41
Magnesium IV Oksid
50 gr
Alba semikal


Ca - 80
Sodium Nitrat
50 gr
Alba semikal


Ca - 85
Zink Metal foil
250 gr
Alba semikal


Ca - 86
Zink Klorid
50 gr
Alba semikal


Ca - 83
Fin Metal Foil
250 gr
Alba semikal


Ca – 81
Sulfat Flores
250 gr
Alba semikal


Ca -15
Kalium Karbonat M
250 ml
Alba semikal


Ca - 74
Sodium Peroksida
100 gr
Alba semikal


Ca - 37
Lead Metal Foil
50 gr
Alba semikal


Ca - 26
Kafor II Sulfat
100 gr
Alba semikal


Ca - 85
Zink Metal Granulated
20 gr
Alba semikal



Alumunium Sulfat
250 gr
Alba semikal


Ca - 53
Apotasium Klorat
250 gr
Alba semikal


Ca - 64
Salicilik Acid
100 gr
Alba semikal


Ca -11
Barium Hidroksida
100 gr
Alba semikal


Ca - 21
Karkocu ACT. pow
100 gr
Alba semikal


Ca -32
Iron 2 Kloride
50 gr
Alba semikal


Ca -04
Alumunium Sulfat
250 gr
Alba semikal


Ca - 18
Kalium Oksida
250 gr
Alba semikal


Ca - 51
Oksalic Acid
250 ml
Alba semikal


Ca - 45
Merkuri II Oksid
25 gr
Alba semikal


Ca – 10
Barium Klorida
100 gr
Alba semikal



Amoniak Klorida
250 gr
Alba semikal


Ca - 07
Amonium Molibdate
50 gr
Alba semikal


Ca - 08
Amonium Sulfat
250 gr
Alba semikal


Ca - 69
Sodium Bikarbonat
100 gr
Alba semikal


Ca - 25
Coper 2 Oksid
100 gr
Alba semikal


Ca - 43
Merkuri 2 Klorid
50 gr
Alba semikal


Ca - 63
Potasium Thiocinate
50 gr
Alba semikal



Asam Cuka 25 %
1250 ml
Alba semikal


Ca - 35
Iron Sulfat
100 gr
Alba semikal


Ca - 57
Potasium perisinide
100 gr
Alba semikal



Metilen Biru
25 gr
Alba semikal



Kalium Iodida
100 gr
Alba semikal



Sudau III
25 gr
Alba semikal


Ca - 58
Potasium Perosianide
100 gr
Alba semikal


Ca - 44
Merkuri 2 Nitrat
50 gr
Alba semikal



Metil Merah
25 gr
Alba semikal


Ca - 42
Mangan  4 Sulfat
50 gr
Alba semikal


Ca - 31
Iodium Kristal
50 gr
Alba semikal


Ca - 73
Sodium Oksalat
100 gr
Alba semikal


Ca – 79
Sodium Tiosulfat
100 gr
Alba semikal


Ca - 24
Copper Metal Foil
100 gr
Alba semikal


Ca - 06
Amonium Klorida
50 gr
Alba semikal


Ca -33
Airon Metal Faunder
100 gr
Alba semikal



Timbal 2 Nitrat
100 gr
Alba semikal



Cobal II Klorida 6 Hidrat
100 gr
Alba semikal



Cobal II Klorida 6 Hidrat
100 gr
Alba semikal


Alumunium
25 gr
Alba semikal

Ca - 23
Kobal II Klorida
10 gr
Alba semikal


Albumin
5 gr
Alba semikal

Ca - 96
Anilin Sulfat
5 gr
Alba semikal

Ca - 101
Pilorogluciool
100 gr
Alba semikal

Ca - 46
Metil Merah
10 gr
Alba semikal

Ca - 66
Silfet Nitrat
10 gr
Alba semikal

Ca - 97
Sudan III
5 gr
Alba semikal

Ca - 98
 Metilin Blus
1 gr
Alba semikal

Ca - 84
Tin 2 Klorida
10 gr
Alba semikal

Ca - 100
haematoxilin
5 gr
Alba semikal

Ca - 52
Penol Talein
10 gr
Alba semikal


Alkohol 70 %
2 liter
Alba semikal













PEMBAHASAN
Pengelolaan laboratorium adalah kegiatan menggerakkan sekelompok orang, keuangan, peralatan, fasilitas, dan atau segala fisik objek lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang diharapkan secara optimal.  Kami melakukan observasi di MAN 3 cirebon. Laboratorium yang kami gunakan untuk observasi adalah lab fisika, lab biologi, dan lab kimia. Dari hasil pengamatan kami, laboratorium yang ada kurang digunakan secara optimal. Ini bisa dibuktikan dari ruangan lab yang kotor dan sangat berdebu. Pengamatan kami ini didukung oleh pernyataan siswa dan guru, yang menyebutkan bahwa lab yang ada ini jarang sekali digunakan. Hanya digunakan ketika ada ujian praktek saja. Ini adalah masalah klasik pengelolaan lab di banyak sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan tidak optimalnya penggunaan dan pengelolaan lab ini, diantaranya peran guru mata pelajaran, laboran, kepala lab, maupun dari siswanya sendiri.  
Secara fisik, bangunan lab fisika, lab kimia, dan lab biologi di MAN 3 Cirebon ini belum memenuhi standar. Ukuran luasnya tidak mencapai yang seharusnya yaitu 100 m2. Pada lab fisika tidak ada tempat khusus untuk menyimpan peralatan lab, sedangkan pada lab kimia dan biologi telah tersedia ruangan khusus untuk menyimpan bahan dan alat-alat, meski tidak sesuai dengan standar lab yang harus dipenuhi. Untuk di lab fisika karena tidak adanya tempat khusus untuk ruang penyimpanan alat, sehingga perataran lab hanya ditaruh di lemari di ujung lab. Ini menyebabkan ruang gerak di dalam lab semakin sempit dan tidak kondusif. Akan tetapi untuk ventilasi di lab ini dirasa sudah memadai, apalagi tersedia 6 buah kipas angin yang membuat sirkulasi udara lancar. Sarana pendukung lain seperti papan tulis, meja praktikum, dan alat pembersih sudah tersedia.
Secara keseluruhan, alat-alat yang tersedia di lab fisika, lab kimia, dan lab biologi sudah cukup lengkap dan dalam kondisi yang baik, bahkan masih banyak yang merupakan produk baru, terlihat kondisi alat dan bahan yang masih rapi serta disegel menunjukkan bahwa apa yang dikatan oleh siswa dan guru bahwa mereka jarang melakukan praktikum. Kami mencatat setidaknya ada 65 jenis peralatan yang berhubungan dengan praktikum fisika. Hanya untuk ketersediaan air kurang memadai, yang ada di LAB Biologi saja untuk LAB Kimia dan LAB Fisika tidak terdapat, di LAB Biologi pun hanya terdapat satu wastaple, jika dihubungkan dengan aturan yang ada LAB tersebut belum sesuai. Padahal ketersediaan alat dan bahan di sekolah tersebut sudah cukup untuk seringnya dilakukan praktikum. Tapi karena adanya kndala yang dihadapi membuat jadwal praktikum yang ditulis terkadang tidak dilaksanakan sesui yang ditulis.
Kendala-kendala yang dihadapi untuk mengadakan praktikum di lab fisika MAN 3 Cirebon ini, menurut narasumber ada beberapa faktor. Pertama kendala waktu. Pembagian waktu antara materi dan praktek kurang berjalan maksimal. Kedua, sumber daya manusia yang masih terbatas. Kurangnya laboran, dan tidak adanya asisten praktikum membuat guru mata pelajaran kesusahan. Ketiga, peran serta siswa dalam merawat dan menjaga lab masih kurang.
Lingkungan pada MAN 3 Cirebon sangat lah terlihat bersih dan dapat digunakan untuk praktikum diluar, seperti mengamati beberapa spesimen tumbuhan yang ada di taman-taman depan kelas, dan ketika pertama kita masuk melewati POS penjagaan kita akan di hadapkan oleh kolam ikan yang sangat terawat akan kebersihannya. Dimana kolam ikan itu dapat digunakan untuk para siswa dalam melakukan praktikum diluar ruangan lab yang telah dibuat contohnya lab biologi. Mereka para siswa dapat melakukan pengamatan pada spesies-spesies yang ada pada kolam tersebut. Terlihat lingkungan yang bersih membuat kita yang melihat nyaman.
            Menurut kelompok kami, penggunaan dan pengelolaan lab fisika, lab kimia, dan lab biologi di MAN 3 Cirebon ini masih mengalami kendala. Dibuktikan dengan keadaan lab yang kurang terawat. Padahal, secara kualitas dan kuantitas alat sudah memadai. Begitu pun dengan kemapuan siswa (skill) dirasa sudah memadai. Ketika kami mencoba untuk melakukan praktikum dengan salah satu kelas IPA yang ada si sekolah tersebut, mereka sudah memahami dan mengerti cara menggunakan alat – alat fisika, padahala mereka hanya sesekali melakukan praktikum. Hanya karena banyak kendala yang mereka alami saat mereka ingin melakukan praktikum. Kondisi laboratorium di sekolah tersebut tidak terawat, oleh sebab itu ruangan laboratorium sangat tidak teratur dan mungkin karena kurangnya pekerja untuk khusus dipekerjakan dilaboratorium (Laboran).
            Kodisinya sangat kotor dan sepertinya Laboratorium tersebut jarang dibersihkan dan masalah inventaris alat saja kurang diperhatikan, padalah jika ruangan tersebut dirawat dan inventaris alatnya di perhatikan mungkin ruangan tersebut tidak akan kotor dan berdebu. Catatan yang dibuat oleh Pihak Sekolah masalah Inventaris alat tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, adanya alat baru pun tidak tercatat dan sepertinya inventaris yang dibuat adalah inventaris yang telah lama dan tidak pernah diganti atau diperbaharui. Mungkin semuanya terjadi karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh Guru pengajar fisika yaitu mengenai masalah tidak adanya laboran yang dikhususkan untuk mengelola laboratorium  fisika tersebut.
            Sedangkan untuk masalah alat LAB Fisika, lab kimia, dan lab biologi di Sekolah tersebut sangatlah lengkap dan banyak sekali alat-alat baru yang tersedia, malah terlihat alat-alat tersebut belum dipergunakan. Masalah yang lainnya mungkin Pihak Sekolah tidak terlalu memperhatikan masalah Inventaris alat, oleh sebab itu di LAB Fisika, lab kimia, dan lab biologi terdapat alat-alat LAB yang lain, misalnya Alat-alat LAB yang seharusnya disimpan di LAB Biologi malah disimpan di LAB Fisika. Saat kami tanyanya kepada Penanggung Jawab LAB tersebut, hanya mengatakan bahwa alat-alat LAB itu belum sempat kami pindahkan di tempat yang seharusnya berada. Mungkin untuk kendala yang lainnya tidak ada untuk Fasilitas yang ada di LAB cukup memadai karena di LAB tersebut sudah tersedia kipas angin meski bukan AC, setidaknya disaat anak-anak kegerahan ada pendingin.






DATAR PUSTAKA
Anonim1.2013.Macam – macam Laboratorium. Diakses Melalui 
           http://blog.tp.ac.id/macam-macam-laboratorium pada 05 september 2013

Harsono.2013.Desain Laboratorium Fisika. Diakses Melalui 
         http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-
          fisika.html pada 6 september 2013

Nyeneng, I Dewa Putu.2011.Materi Pokok Pengelolaan Laboratorium
         IPA.Bandarlampung: Universitas Lampung

Rahayuningsih, Edia.2005.Pembelajaran di Laboratorium.Yogyakarta: Pusat  
         Pengembangan Pendidikan UGM

Wirman,valkin.2013.Laboratorium Sekolah: Pengetrian dan Fungsi. Diakses 
           Melalui  http://www.referensimakalah.com/2013/03/Laboratorium-
           Sekolah-Pengertian-dan-Fungsi.html pada 06 september 2013

Zulfami,Ahnad.2013.Pengelolaan dan Penataan: Pengetrian dan Fungsi. Diakses 
           Melalui  http://sulistyok.blogspot.com/2010/12/pengelolaan-dan-penataan-
          laboratorium.html pada 22 september 2013



















LAMPIRAN